Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 06 Mei 2011

Takdirku

"Dinaaaaa.. Dinaaaa..!" teriak ibu sekencangnya ."apaa maaaah...?!" membalas sahutan dengan teriakan berasal dari arah kejauhan ."Dina , pulang nak ! kamu ini maen saja . bukannya belajar !" bentak ibu."iya mah ini dinda pulang . daaaaah, besok main lagi yah.." *sambil melambaikan tangan kepada teman-temannya*
"kamu ini gimana sih Dina , habis sekolah bukannya istirahat , tidur siang kek ! malah lempar tas , makan , langsung main ! ngga make bantuin ibu dulu kek cuci piring !""iya ma , Dina besok bakal bantuin mama. mainnya ntar sore aja" janji Dina lagi."dasar kamu ini, ini itu sudah janji kamu yang kesekian kali nak . kamu harusnya membantu ibu nak . karna sekarang bapak telah tiada, biaya kehidupan ekonomi kita semakin menipis" tegur ibunya ."harusnya kamu mengerti, setidaknya kau beres-beres rumah, masak nasi biar pas ibu pulang ada makan" sambungnya lagi.
Dina terdiam termangu . ntah, dia merasa dia masih terlalu dini untuk tidak merasakan masa kanak-kanaknya.
keesokan harinya, Dina belum melakukan apa yang seharusnya kemarin ia katakan. dia masih saja pergi bermain bersama teman-temannya yang lain.
ibunya pulang dan kembali menemui Dina tidak menyambutnya ketika ia datang.ibunya padahal sudash membawakan nasi padang hangat kesukaan anaknya . hari sudah menjelang magrib, anaknya baru pulang "assalaamualaikum..""waalaikumsallam , kemana saja baru pulang? sudah sore nak. nih makan , ibu bawa makanan nih buatmu""makasih mamaaaa..." Dina langsung menyergapnya karna saking kesenangan menyadari dari siang ia belum makan.
***
aku, Dina Puspita Rahaga, sekolah kelas 5 sd semester 2. sekarang aku tinggal berdua saja dengan ibuku . ayahku meninggal beberapa bulan yang lalu, tepatnya ketika aku kelas 5 sd. awalnya aku shock berat, karna ayahkulah yang sehari-hari menafkahi keluarga kami . itu sekian dari autografi hidup saya .
Fiuuuh , akhirnya ujian beres juga . walau kenyataannya lumayan susah sedikit, tapi aku harus mampu masuk ke 10 besar dalam kelas. persaingan kelasku cukup berat, banyak teman-teman saya yang mampu bimbel di luar sekolah . sedangkan aku hanya dapat mengandalkan ilmu yang aku dapat disekolah . bagiku sudah cukup. aku tidak boleh memberatkan ibuku lagi . bagiku hidupku sederhana saja itu sudah cukup. ibu tak perlu bekerja lebih keras lagi untuk membiayai aku bimbel di tempat lain .
aku akhir-akhir ini jarang lagi pergi bermain , sekarang aku lebih fokus untuk membantu ibu di rumah . agar ia tak kelelahan ketika sesudah pulang dari kantor ia bekerja. aku sangat menyayangi ibuku, kehilangan ayah saja sudah cukup membuatku kurangnya memberikan perhatian kepada orang lain .
***
beberapa tahun berlalu..
kini aku menginjak di bangku SMP, pekerjaan ibu ku makin baik. selalu naik tingkat, saya selalu bangga pada ibuku yang giat dan tekun bekerja.
tapi beliau kini sudah tua , sering sakit batuk-batuk , flu , dsb. aku khawatir akan menimpa kejaian yang kurang mengenakkan pada ibuku. aku sangat sayang pada ibuku, aku tak tau apa jadinya aku bila di tinggalkan olehnya . aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan memberikan prestasi yang baik selalu.
aku pun pulang dari sekolah , memang sudah sore , karna aku mengikuti ekstra kurikuler yang ada disekolahku. aku yakin ibu sudah ada dirumah, membawakanku makanan nasi padang saat ini. hmm, jadi tak sabar untuk pulang .aku pun mengetuk pintu, mengucapkan salam berharap ibu datang ke depan rumah dan menyambutku dengan hangat seperti hari-hari biasanya.tapi.. aku tak menemukan siapapun dirumah, tidak ada memo apapun untukku, aku pikir ibu belum pulang saja karna dapet lembur.
beberapa menit setelah aku beristirahat sejenak di rumah, hpku pun berdering, ada yang menelpon dari teman ibuku, aku angkat dengan buru-buru, dan.."Dinaa? bisakah saya bicara dengan Dina?""iya bu, ini saya sendiri""ibumu kecelakaan nak, terjatuh di lift" katanya mengharukan.
aku tak tau harus apalagi, aku tersedak, air mataku mengalir, susah rasanya untuk mengatakn apa yang aku rasakan, ibuu.. apakah ibu baik-baik saja? ibuu.. ucap batinku lirih. aku tak sanggup untuk menelan ludah yang hambar ini, aku takut ya Allah, aku takut ia meninggalkanku..
"nak Dina, cepat datang ke rumah sakit Fatmawati nak.. ibu menunggumu" ia menyambung perkataannya."i.iya bu.. :( saya akan segera kesana" balasku.
tak lama kemudian, aku buru-buru datang kesana memakai sepeda. hatik berkelebat tak karuan, berharap apapun akan berjalan lancar. perasaanku campur aduk. ingin aku berteriak sekencangkencangnya agar orang lain tau apayang cemaskan saat ini.
sampai di rumah sakit, saya langsung bertanya pada resepsionis dimana ibuku dirawat. aku pun mencari ruangan itu, di pencarian aku bertemu dengan bu Siska, teman ibuku yang tadi menelpon. ia mengatakn bahwa beliau koma karena kepalanya terbentur besi yang ada di lift. aku shock, tiba-tiba.. semua merasa tenang. aku ada bersama ibuku di sebuah taman , indah sekali. ibuku membelaiku dan berkata, "jika ibu tak ada jaga diri ya nak. ibu akan selalu menemanimu, di hatimu nak" katanya. senyumnya membuatku nyaman tapi pahit, karena saya merasa sedang di dalam ambang kehilangan. aku bilang pada ibuku "mah, jangan bilang gitu, Dina gatau harus bagaimana tanpa mamah, Dina udah gapunya ayah lagi. Dina cuma punya mamah satu-satunya yang membesarkan Dina. jangan tinggalin aku mah.. yah..." kataku memohon .tapi tiba-tiba ibuku pergi ntah kemana "Mamaaaaaaaah..!" teriakku tersadar dari pingsanku .hah.. hah.. lelah .terasa nyata . aku baru sadar , ini mimpi. aku baru sadar . sadar dari mimpi . ibu, aku harap itu tak nyata. akuu sayang kamu.

statistik ibuku tak kian membaik, nafasnya tersengal-senagl. separah itukah kecelakaannya sehingga ia harus sampe begini? Ya Tuhaaan, jangan kau ambil ibuku. aku meratapi ibuku, menggemgam erat selimutnya, tak terasa air mata ku mengalir. nafasnya begitu terdengar, tiap detik aku merasakannya . hingga aku tak percaya , statistik ibu suaranya mulai mendatar.. dan semakin datar. nafasnya sudah tak terdengar, aku baru tau kalau dunia itu seruntuh ini. "Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...!" teriakanku lantang, aku lakukan itu sekuat tenaga, agar ibuku kaget dan membuka matanya lagi . ternyata tidak untukku. dia hanya diam. diam. diam. sama sekali tak melihatku menangis. dia tak mengerti, bahwa dia itu subjek yang berguna. sungguh mah, aku belum percaya ini.. aku sedih :'(

***

sebulan berlalu, aku Dina, aku kini tinggal bersama Pamanku. dia memang baik, tapi aku rasanya tak menghargainya. aku mulai melakukan banyak kegiatan buruk . aku juga telah pindah sekolah. sekolah yang parah, membuat hidupku kian parah. aku nakal, yaa aku tau aku kini nakal. mengingat berakhirnya hidup ibuku, membuatku merasa tak berarti lagi.

"Dinaaaaa :) " sapa Dernan ramah sambil merangkulku.
"oh apa nan?"
"pulang bareng yuk? kita makan bersama hehe"
"ngapain? dimana? lama ga? buat apa? mau apa?"
"udahlah kaga usah banyak tanya. gini aja deh, gue yang traktir hehe" tawarnya.
waaah, ditraktir. batinku berbisik. aku ingin sekali. lagipula tak ada ruginya .
"hmmm, okelah" jawabku.
"aseeek. ayoo" ajaknya

pulang dari itu, aku serak . badanku menggigil, aku pun baru pulang tengah malam. main sampai puas, tapi aku ga pernah puas. badanku menggigil. besoknya aku ke dokter, dokter mengatakan aku keracunan makanan. makanan itu mengandung zat kimia tabur yang berbahaya bagi tubuh. aku curiga dengan Dernan. aku dikasih obat. besoknya ...

aku tak sadarkan diri , ketika aku tau aku sedang berada di atas langit . berpijak pada awan yang tebal , berdiri dan melihat awan mengitari sekelilingku. aku bingung , kenapa aku bissa ada disini. pamanku tak ada apalagi ibuku .

tiba-tiba di depan mataku ada seorang kakek tua yang mirip bapakku . yaa itu ayahku, ntah mengapa aku yakin sekali. dia menatapku, ekspresi wajahnya yang kecewa. tiba-tiba berubah menjadi seperti yang tak peduli lagi. aku ngin pulang, sungguh mah aku ingin pulang. aku gak tau ini ada dimana. tempat yang asing bagiku. tiba-tiba mimpiku buyar, makin blur, tak terlihat jelas. mataku perih untuk melihat dan membukanya. aku kenapa? aku mendengar detak jantungku dengan detak digital. aku penasaran, ayolah aku ingin tau apa yang sedang terjadi. aku mendengar tangisan seseorang . dan hangat sedang menggenggam tangan ku . tersedu-sedu. aku terharu. mengapa ia mesti menangisiku. emang ada apa denganku? aku tau suara itu tak asing bagiku. aku berharap itu ibuku. tapi itu sangat tak mungkin terjadi.

ketika aku membuka mata, banyak yang sedang memperhatikanku. termasuk teman-temanku. aku kaget mengapa aku bisa seperti ini? mengapa aku terbaring disini? mengapa aku ada di rumah sakit? memang ada apa denganku? seingatku aku sedang main dengan Dernan. mana Dernan ? dimana dia? aku melihat berusaha untuk dapat melihatnya. tapi usahaku gagal. aku tau dia tak ada.

aku pun bertanya kepada Pamanku yang sedang duduk sedih menatapku. aku bingung. aku tanyakan saja hal ini padanya.
"Paman, kok banyak orang orang yah ? emang ada apa yah ? trus kenapa aku ada disini?"
pamanku menjawab "kamu koma Din selama 2hari" jawabnya dengan hati yang teriris.

aku kaget, shock. separah itukah aku? sebeginikah aku yang merepotkan pamanku? apa yang tlah aku lakukan selama ini? Dina kau bodoh, batinku.

aku meminta untuk pulang, tapi Paman melarangku karna denyut jantungku masih lemah. aku akan segera pulih. aku ingin minta pertanggung jawaban kepada Dernan, setelah apa yg telah menimpaku ini. aku menyesal telah menerima tawarannya. kenapa aku mesti percaya kepada dia yang jelas-jelas ingin mencelakaiku.
aduuuuh , hai kawan . saya udah lama nih ngomong-ngomong ngga ngepost lagi di ni blogger .

hm, mau ngomongin apa ya ? ah ini kan blog gue jadi suka-suka gue dong mau nulis paan .
hahaha.. udahlah kita lanjut kepada pembicaraan .

oh yaa , saya udah lama ga ngepost nih gara-gara minggu lalu aku UN . halah , UN teh males ngapalin , gak deg-degan , sama sekali gak ada ngefek-efeknya sama kehidupan biasanya . pas UN tuh gilaa banyak godaan yang ditempuh bagi para siswa yang (merasa) pintar maupun tidak .

yang pinter mah sibuuk banget ngapalin seharian sampe mata kaya pelor , nah.. ini diaa yang males , enaknya tinggal ngebanyakin komunitas buat nambahin kunci jawaban (mulai sekarang kita singkat jadi KJ oke !). nah , alhasil kj di setiap kampus sekolah-sekolah maupun yang elit en non elit pun berkibar dimana-mana . kibarannya sampe mnegalahkan sang merah putih kita ! (hiperbola)

pas UN dimulai, saya ngerjain dengan seksama (cailah) . lumayan susah , tapi mungkin teman saya sedikit dapat membantu saya dalam menyelesaikannya . begitu pula teman saya, membutuhkan bantuan superhero seperti saya ini ni... huahahaha...

saya pun ingat , saya sempat mendapat kj dari temen saya . ketika saya lihat dengan isi ljk saya , wew 70% persen ! eduun elinglah itu kj , bener2 bikin hati jedag-jedug , cenat-cenut, diantara jawaban siapa yang benar diantara kita . tapi kj mah mungkin dari lahir tercipta untuk menyesatkan umat , jadi saya ikut hasil saya saja . walau alhasil tak memberikan nilai yang superduper keren ahaha .

selesai UN , ternyata eh ternyata kj itu cuma salah 4 ! oow shit men ! nilaikuu.. oh nilaiku..
ah clm down aja pasti bisa lanjut sekolah kok.. haha gueee...